[pusatidroponik.com] Sahabat Hidroponia dimanapun Anda berada. Kali ini PHI akan menjelaskan bagaimana membuat media sekam bakar untuk hidroponik. Sekam bakar merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan untuk berbagai
macam tipe tanaman hidroponik.
Sekam adalah kulit terluar dari biji padi yang telah dilepas. Sekam bakar atau arang sekam banyak digunakan karena media yang dihasilkan dengan campuran ini bersifat porus, sehingga air dapat mengalir dengan lancar. Selain itu, untuk mengurangi bobot atau berat tanaman yang akan dikirim ke daerah lain media arang sekam dapat dijadikan pilihan. Berikut ini cara membuat arang sekam.
Bahan dan Langkah Pembuatan
Sahabat Hidroponia, terlebih dulu siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan, dan perkirakan
hari tidak akan hujan jika membuat di ruang terbuka karena pembuatan
sekam dapat memakan waktu yang cukup lama.
1. Sekam padi kering, dapat diperoleh di tempat penggilingan padi.
2. Kawat ram atau strimin ukuran kecil, banyak dijual di toko besi atau toko bangunan biasa untuk mengayak pasir halus.
3. Sisa-sisa kertas koran atau kardus, untuk pengapian awal yang bagus dapat digunakan juga batok kelapa.
Alternatif pengganti ram kawat bisa dibuat sendiri dengan menumpuk
dua atau tiga buah kaleng roti biskuit yang terbuat dari seng dengan
terlebih dahulu dilubangi banyak-banyak pada sisinya.
Langkah pertama kita buat instalasi cerobong ruang untuk memulai
proses pembakaran. Potong kawat ram segi empat kemudian bentuk menjadi
silinder. Ukurannya bisa disesuaikan dengan berapa banyak sekam yang
akan dibakar setelah selesai letakkan ditempat yang akan dijadikan ajang
pembakaran, pilihlah tempat yang kering dan datar.
Timbun sedikit sekam disekeliling cerobong, kemudian masukkan kertas
koran atau serpihan kardus ke dalam lubang cerobong dan dibakar.
Tambahkan gundukan sekam disekeliling cerobong setelah api mulai menyala
dan merembet ke sekam bagian bawah. Cara ini biasanya terjadi kesulitan
jika cerobong yang dibuat terlalu sempit dan api tidak segera menyala
dengan stabil.
Atau dengan metode lain, buat gundukan sekam melingkar dengan
ketebalan beberapa centimeter. Setelah itu ditengah-tengah gundukan
nyalakan api dengan potongan kayu, kertas dan batok kelapa. Setelah api
menyala dengan stabil dan bara mulai menyebar merata ke sekam di
sekeliling pusat pembakaran awal barulah dipasang cerobong dan
ditambahkan sekam di sekelilingnya sedikit-demi sedikit hingga naik ke
atas membentuk piramida.
Saat proses pembuatan arang berlangsung panas api dari cerobong akan
merambat dari dalam keluar dan menghanguskan gundukan sekam
perlahan-lahan. Jika api penyala mati tidak perlu ditambahkan kayu atau
koran lagi, karena proses akan berjalan dengan bara sekam yang merambat
dan proses ini dapat berlangsung hingga beberapa jam. Untuk satu karung
besar sekam mentah biasanya memerlukan waktu selama 3 hingga 4 jam
untuk menjadi arang.
Cerobong dari kawat selain untuk menahan sekam bagian luar agar tidak
jatuh ke dalam api penyala, juga berfungsi untuk pertukaran udara
proses pembakaran, sehingga jangan terlalu menjejali cerobong dengan
kayu yang menghambat udara masuk.
Jika bagian luar sudah mulai banyak menghitam, bolak-balik sekam
dengan sekop agar sekam yang masih berwarna kuning segera terbakar.
Setelah rata segera bisa dihentikan pembakaran dengan penyiraman air
secara merata agar sekam bakar tidak menjadi abu. Sekam bakar sudah siap
untuk digunakan untuk campuran media tanam, campuran kompos atau
bokasi.
Selain membuat sendiri, media tanam sekam bakar dengan mudah dapat
diperoleh di kios-kios bunga tepi jalan. Harganya cukup murah sekitar
Rp10.000,00 untuk porsi karung kecil tanpa campuran bahan lain namun
biasanya tercampur dengan abu sisa pembakaran. Untuk memisahkan arang
sekam bakar dengan abunya, bisa dilakukan proses pengayakan atau
penyaringan.
Penggunaan Arang Sekam
Untuk campuran atau komposisi beberapa jenis media tanaman,
masing-masing praktisi di lapangan memiliki perbandingan favorit
sendiri-sendiri, sesuai pengalaman dan kondisi masing-masing bahan.
Alternatifnya yang bisa dicoba misalnya sebagai berikut:
Untuk media adenium sekam bakar 40%, pasir malang 40% dan kompos atau pupuk kandang 20%.
Untuk media tanaman sayur dalam pot sekam bakar, 25%, tanah 50% dan
pupuk kandang 25%. Untuk media euphorbia milli pasir malang 25%, pupuk
kandang 25% dan arang sekam 50%.
Selain itu untuk media tanaman anthurium, sekam bakar dapat digunakan
untuk alternatif pengganti dari akar pakis yang mulai sukar diperoleh,
atau untuk meminimalkan penggunaan dari akar pakis. Campuran cacahan
akar pakis 60%, pupuk kandang 20% dan sekam bakar 20% dapat digunakan
untuk meminimalkan akar pakis, atau 50% sekam bakar dan 50% pupuk
kandang atau kompos dengan tanpa akar pakis sama sekali.
Media arang sekam juga cocok digunakan untuk menanam secara
hidroponik. Biasa diaplikasikan tanpa campuran bahan lain 100% arang
sekam dan mampu membuat tanaman tumbuh subur.
Pada dasarnya tingkat kesuburan tanah tiap-tiap daerah berbeda-beda,
karena itu anda bisa mencoba-coba atau memodifikasi sendiri komposisi
media tanam di atas sesuai lingkungan setempat berdasarkan pengalaman
hasil yang pernah diperoleh.
http://daunijo.com/cara-membuat-media-sekam-bakar/